Konferensi Ibu Profesional (3) : KAMU PUNYA PILIHAN!

" Kamu punya pilihan, di luar sana ada banyak perempuan yang tidak bisa memilih mau menjadi apa mereka. Maka bersyukurlah, dan do something untuk mereka di luar sana". 

Kurang lebih begitu kata-kata yang disampaikan oleh sosok inspiratif di hari ke-3 konferensi Ibu Profesional kali ini. Bu Tri Mumpuni, menjadi pamungkas di hari ke-3. Nah, buat yang ketinggalan hari ke-1 dan ke-2, silakan klik disini ya: 
cerita hari ke -1 
cerita hari ke -2


Hari Ke-3 

Hari ketiga diawali dengan seseruan main cublak-cublak suweng, salah satu permainan tradisional dari Jawa. Heboh? sudah pasti. Kehangatan ini yang menambah keseruan di hari ke-3. 


Bersama seluruh peserta (doc : peserta KIP)
Bersama rombongan jabodetabekar (doc : pribadi)


Perempuan Berdaya 
Ibu Tri Mumpuni, seperti namanya, beliau memang mumpuni (ahli, menguasai, cakap). Cerita beliau membuat kami terheran-heran dan kagum diwaktu bersamaan. Sosok yang memiliki pengaruh hebat yang mampu menghadirkan listrik di pelosok nusantara.


Bersama bu Tri Mumpuni (doc : Mbak Laily)

Hidup itu harus memberi, kalau punya uang kasih uang, kalau punya tenaga, kasih tenaga, kalau punya pemikiran, kasih pemikiran, kalau hanya punya kebahagiaan, kasih kebahagiaan. 

Bu Tri juga mengingatkan kembali pada kita bahwa tugas orangtua adalah mengekspos kegiatan anak-anak untuk bisa memberikan impact, ajarkan anak untuk empati dan action karena membangun itu harus memberdayakan. Berikan nasehat yang selaras antara kata dan perilaku ( walk to talk). Pahamkan anak dengan profesi orangtua, jelaskan niat yang kita lakukan beserta impactnya, jelaskan secara detail dan tulus, InSyaaAllah anak akan paham. Ingat, kebahagiaan itu proses, sehingga harus selalu ada nilai tambah. 

Pun sama dengan masyarakat, ketika terjun ke masyarakat, itu pula yang dilakukan oleh bu Tri Mumpuni, menjelaskan niat yang tulus beserta impactnya, jelaskan secara detail apa yang akan mereka lakukan, dengan begitu masyarakat akan paham dan siap untuk berpartisipasi. 

Bagaimana dengan pasangan? 
Ada dua kata kunci yang bisa kita jadikan pedoman bersama pasangan, yakni keseimbangan dan keteraturan. 

Keseimbangan berkaitan dengan perencanaan, ketika melakukan perencanaan, informasikan, siapkan mental, dan lakukan secara sadar dan utuh (mindfullness). 
Keteraturan berkaitan dengan rapih. 

Cerita beliau sungguh menginspirasi, tantangan yang dihadapi sangat beregam, bahkan tak jarang mempertaruhkan nyawa dan melelahkan. Namun semua itu tidak menjadikan beliau patah semangat, tantangan yang muncul dianggap sebagai tes dari Allah karena Allah ingin tahu seberapa serius kita untuk menekuni ini. MasyaAllah. 

Ibu Tri juga menceritakan kondisi perempuan di berbagai daerah, mereka yang tak seberuntung kita, mereka yang tak punya pilihan atas dirinya sendiri. Sehingga Bu Tri juga mengingatkan kembali kepada kita bahwa kita harus melakukan sesuatu sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang sudah diberikan. 

Hari ke-3 ini memang luar biasa, bu Tri hadir memantapkan hati, untuk siap melangkah, kita punya pilihan, dan memilih untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama, adalah pilihan terbaik. 

Keseruan hari ke-3 ini pun di tutup dengan aktivitas sinergi. IP akan bersinergi dengan berbagai lembaga untuk memberikan impact yang lebih luas lagi pada masyarakat. Selain itu para peserta pun membubuhkan tanda tangannya sebagai bukti bahwa siap menjadi agen perubahan, because everymother is a changemaker


Keseruan tanda tangan (doc : Mbak Mumun)

Maka, pantaslah kalau cerita di hari ke-3 ini ditutup dengan sebuah puisi yang dibacakan oleh bu Septi saat penutupan acara 


Kerendahan Hati

Oleh Taufik Ismail

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau.

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yangmemperkuat tanggul pinggiran jalan.

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya….

Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu….


Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri

Sampai ketemu di konferensi Perempuan, 2 tahun lagi, InSyaaAllah

-Ummi-

Komentar

Postingan Populer