NHW 4: MENDIDIK SESUAI FITRAH

Yak teman-teman, sekarang kita memasuki waktu NHW lagi. Seperti biasa, sama seperti NHW-NHW lalu, selalu saja ada yang menarik, dan selalu saja ada yang bikin baper (uuupssii)

Nah, topik kali ini adalah membahas seputar mendidik sesuai fitrah, sesuai potensi yang dimiliki oleh setiap orang. Yes, karena setiap individu itu memang unik, kalau kata pepatah "jangan maksa ikan buat manjat" (eeeh kayaknya bukan gini deh pepatahnya, tapi intinya kurang lebih begitu yaak.. ) . Jadi, memang sudah sepatutnya ketika mendidik disesuaikan dengan masa-nya, dan potensi yang dimiliki, dengan begitu setiap orang akan menjadi sosok yang maksimal, optimal, dan bisa menyadari apa sesungguhnya perannya di dunia ini. 

Nah, ada beberapa pertanyaan yang harus di jawab dalam NHW kali ini, jadi yuuk kita bahas satu demi satu. 

Universitas Kehidupan 

Dalam NHW 1 ditanyakan tentang jurusan yang ingin diambil dalam universitas kehidupan, sejauh ini jurusan yang diambil masih sama, ilmu manajemen. Ya, karena menurut saya itu memang yang sedang saya butuhkan saat ini. 

Checklist Harian 

Dalam NHW 2 kami diminta untuk membuat indikator, nah sampai saat ini indikator masih menjadi patokan saya dalam beraktivitas. Memang belum ditempel dan di ceklist manual siiiih (heheheheehe), tapiii sejauh ini  saya masih on track. Alhamdulillah... ya on track yang kadang-kadang mlipir sedikit sedikit... (laaaaaah :D)

Misi Kehidupan 

Dalam NHW 3, mulai perenungan lebih dalam untuk peran kita sebagai individu, keluarga, dan lingkungan. Nah hasil dari perenungan tersebut lah yang nanti akan memunculkan misi hidup kita di dunia. 
Saya pribadi pun akhirnya melakukan perenungan yang mendalam, alias mengingat-ingat kembali beberapa peristiwa, seperti puzzle yang mencoba untuk di rangkai menjadi satu. Ditambah obrolan dengan suami yang akhirnya membuat keyakinan dalam hati saya. 

sedikit flashback 
Saya teringat dulu saya pernah bertanya pada Papah saya, tentang arti dari nama saya. Saya sempat protes, mengapa nama saya tak menggunakan kata "Nur" seperti nama kakak dan adik saya. Jawaban beliau  saat itu adalah, "ummi, supaya kamu bisa menjadi sosok Ibu bagi siapapun" , " Haajiroh, dari kata hijrah, karena kamu lahir di tahun baru hijriyah, dan juga supaya kamu bisa terus menjadi Ibu yang membawa perubahan" . 
Daleeem ya cyiiin, tapi memang nama itu adalah do'a, isn't it? jadiiii, makin kesini saya jadi tahu kenapa beliau mendukung saya untuk jadi ibu rumah tangga :) .  
Saya pun bertanya pada suami, saya tanyakan peran apa yang kira-kira cocok untuk saya . Katanya " Ibu, Ibu yang kaffah" . Wah, Masya Allah ternyata 2 pria hebat saya punya jawaban yang mirip. hmmmm, pantesan dulu bisa menaklukan hati Papah (eeecieeeee....) 
Nah, berdasarkan perenungan tersebut, akhirnya muncul-lah pernyataan misi saya sebagai individu, dan kira kira ilmu apa yang saya butuhkan untuk mencapai misi dan peran saya tersebut. 

Peran yang saya ambil adalah sebagai Educator, karena setelah saya amati, peran itu yang sering membuat saya berbinar-binar melakukannya. I love to share, I love to tell a story, I love beeing a teacher. 


misi dan ilmu turunananya 

kurikulum yang menunjang

Wah, tuntas sudah sharing kali ini. Semoga teman-teman terinspirasi ya dari tulisan ini. Tetap semangat untuk menjadi agen perubahan !!!

Ummi 
IIP Karawang

Komentar

Postingan Populer