Semua Orang Bisa Menjadi Editor
source : freepik |
Membaca topik diskusi malam ini membuat Saya menghela nafas panjang, hmmm.. jadi editor? Tak pernah terbayang sebelumnya bagaimana dunia editor sebenernya. Iya sih, Saya dulu memang berkecimpung di dunia advertising, yang sehari-hari berkutat dengan cek copy, cek layout, dan sebagainya. Tapi ternyata dunia editor leebiiih mendalam. Hal ini baru bagi Saya, dan menarik sekali.
Nah, Saya akan cerita sedikit mengenai dunia editor hasil dari kelas enrichment fasilitator bunda sayang oleh Mas Darma, salah satu editor ternama.
Menjadi Editor
Setiap individu bisa menjadi editor, bahkan tanpa perlu bergabung dalam sebuah agen penerbitan (independen). Menjadi editor artinya memastikan beberapa hal berikut :
1. Tulisan penulis sesuai dengan kaidah EBI (dulu terkenal dengan EYD). Sesuai EBI tidak harus menggunakan bahasa baku, tetapi sesuai dengan kaidah penulisan. Misalnya kata asing yang dicetak miring, penggunaan huruf kapital, dan sebagainya.
2. Memastikan kalimat yang tertulis efektif, enak dibaca, runut, nyambung, dan tak bertele-tele.
3. Sesuai dengan tujuan kepenulisan, artinya mengedit tanpa merubah makna. Perbanyak ngobrol dengan penulis adalah kuncinya.
4. Sesuai dengan target pembaca.
Wah, kalau melihat tugas di atas, betul ya kalau siapapun bisa menjadi editor.
Nah, untuk menjadi editor ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan, diantaranya :
1. Teliti dan sabar, menjadi editor artinya harus melatih ketelilitan dan kesabaran, karena tugas utamanya adalah mencari-cari kesalahan orang lain (hehehehe).
2. Memliki insting bahasa, nah ini bisa dilatih dengan banyak membaca dan banyak menulis.
Menulis dan mempublikasikannya adalah salah satu cara memupuk rasa percaya diri menjadi editor. Di mana mempublikasikannya? di blog adalah permulaan yang baik. Beberapa hal yang perlu dipastikan adalah : kesesuaian judul dan isi, runut, dan tentu saja sesuai dengan kaidah EBI.
3. Perbanyak jam terbang, mulai dari hal-hal sederhana.
Ada 2 tipe editing, yakni major dan minor.
Editing major artinya edit besar, termasuk di dalamnya adalah pemilihan kata, penggunaan kalimat efektif yang sesuai dengan tujuan kepenulisan.
Editing minor artinya edit kecil, yakni berkutat pada tanda baca, huruf kapital, dan kaidah EBI lainnya.
Menjadi editor, perkara jam terbang, berlatih, berlatih, dan berlatih. Jadi, setiap orang bisa melakukannya.
Setelah mengikuti kelas Mas Darma, membuat Saya merenung kembali tentang isi blog, tulisan, dan semuanya. Di satu sisi membuat Saya jiper, apa iya tulisan Saya sudah bagus? Namun di sisi lainnya memicu Saya untuk lebih rajin lagi menulis di blog.
Ah... semoga ini bukan sementara
Go Go Go Go!
Komentar
Posting Komentar