Review Bunsay 3 : Belajar sambil bermain

pic : ebook printable games : konspe seksualitas
Yes, teman-teman bisa dapatkan e-book printable di atas freee, alias cuma-cuma. salah satu karya sahabat saya, mbak Tamia Dian saat presentasi kelas bunda sayang. Dapatkan e-booknya di sini ya!

E-book printable games, isinya sejumlah permainan tentang mengenalkan konsep seksualitas pada anak. wooow, permainan? iyes betul permainan. Mengajarkan anak tentang sesuatu tidak harus melulu dengan cara yang serius. ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mendidik anak, bermain salah satunya. 

Yuk, kita lihat bersama apa manfaat bermain?
Dikutip dari sumber ini, modul PAUD, Bermain bukanlah aktivitas yang kaku, bersifat aktif karena anak benar-benar terlibat di dalamnya. Bermain bersifat positif dan membawa dampak positif karena membuat pemainnya tersenyum dan tertawa menikmati apa yang mereka lakukan. Selain itu bermain dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan demi kesenangan, dilakukan suka rela, tanpa paksaan, atau tanpa tekanan dari pihak luar (Hurlock, 1997). 

Sedangkan menurut Erikson (1963), masih dari sumber yang sama. Bermain membantu anak mengembangkan rasa harga diri. Anak akan memperoleh kemampuan untuk menguasai tubuh mereka, memahami benda-benda disekitar mereka, memahami ketrampilan sosial, mereka berinteraksi untuk belajar mengkreasikan pengetahuan. Bermain merupakan salah satu cara dan jalan anak melatih berfikir dan menyelesaikan masalah. 

Nah, manfaat bermain diantaranya : 
1. Mengembangkan kognitif anak 
2. Mengembangkan kesadaran diri pada anak
3. Membangun sosio-emosional pada anak
4. Mengembangkan motorik anak 
5. Mengembangkan kemampuan bahasa anak

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa melalui bermain secara tidak langsung dapat merangsang kognitif anak. Nah, begitu pun dengan beberapa permainan yang ada di dalam e-book di atas. Permainan di atas sederhana sekali, hanya menghubungkan garis, mengelompokan, tapi secara tidak langsung mampu mengenalkan konsep gender pada anak. Seperti yang disampaikan pada review 1 bunda sayang, bahwa konsep gender adalah hal mendasar dalam perkembangan seksual anak. Dengan memahami bahwa dirinya laki-laki/ perempuan, anak akan mampu memerankan dirinya sesuai dengan gendernya. Hal ini penting sekali, karena kelak ia akan mampu memerankan peran ke-ayah bunda-annya, sehingga mampu meneruskan keturunan di bumi. 

Bagaimana dengan anak laki-laki yang bermain boneka? dan anak perempuan yang bermain mobil-mobilan? 

Dari beberapa artikel yang saya baca, di antaranya adalah ini dan ini, dan masih banyak yang lainnya (silakan googling), disebutkan bahwa tidak masalah ketika anak laki-laki bermain boneka, pun sebaliknya. Pastikan saja, saat bermain dengan alat permainan, anak tetap berperan sesuai gendernya. Misalnya saat anak laki-laki bermain boneka, anak bisa berpura-pura sebagai dokter yang sedang mengobati pasien, atau meeting dengan client. Sedangkan ketika anak perempuan bermain mobil, ia bisa berperan sebagai ibu yang sedang mengantar anaknya, berbelanja, dan sebagainya. Ketika anak mulai menunjukan peran yang berlawanan, maka peran orangtua sangat penting disini. Dampingi anak saat bermain, karena dengan begitu kita bisa menanamkan value keluarga kita dengan baik pada anak. 

Selamat bermain bersama anak 

Komentar

Postingan Populer