Review Bunsay 7 : Diriku berharga

Diriku berharga, itu yang menjadi topik diskusi malam ini di kelas Bunda Sayang. Ya, ini erat sekali dengan topik seksualitas. Jika kita mampu menghargai diri kita sendiri, mampu menghargai tubuh kita sendiri, maka kita mampu menjaga diri dari pelecehan seksual yang mungkin timbul. 

hmm, ini juga kadang yang bikin saya gemes, kalau ada Bunda yang upload foto bayi yang sedang berjemur tanpa busana, iya siiih bayi, tapi bukankah kita sedang mengajarkan anak untuk menghargai dirinya dengan menjaga aurat? 


Nah, bagaimana caranya? jaga aurat itu kuncinya. Menjaga aurat, artinya kita menjaga apa yang berharga dari diri kita, menghargai tubuh kita. hal ini sesuai dengan perintah agama, menjaga aurat. 

Berikut, materi yang dipersembahkan oleh tim Menali 



infografis 
Menjaga Aurat Dari Dalam Rumah

Aurat adalah bagian penting dalam menjaga tumbuhnya Fitrah seksualitas anak dengan baik. 

Mengacu pada Q.S. An-nur tentang aurat, kami mencoba menerapkan batasan aurat tubuh dan waktu. 

🧕🏻 Aurat Tubuh👳🏻‍♀ 
Dewasa ini kita seringkali melihat penyimpangan seksual justru terjadi di dalam lingkup terkecil. Atau keluarga. Ayah memperkosa anak. Atau anak mengintip adegan kamar ayah ibunya,dan banyak penyimpangan lain yang terjadi dari dalam Rumah. 
Salah satu penyebabnya adalah karena lalainya pendidikan aurat di dalam Rumah. Karena merasa saudara, merasa tidak ada batasan aurat. 

Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera–putera mereka, atau putera–putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allâh, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Qs. an-Nûr:31)

Dalam hal ini, batasan aurat muslimah yang harus kita pahami terbagi menjadi empat menurut Imam Nawawi di kitab Nihayatuzein, yaitu :

1. Sesama mahram dan dikalangan muslimah boleh melihat tubuh wanita, kecuali bagian di antara pusar dan lutut namun juga harus melihat di tempat yang sepi seperti di rumah, kamar mandi, kamar pribadi. Tidak sedang di tempat umum atau bercampur yang bukan mahram dan wanita nonmuslim. Seperti yang dikatakan dari sebuah hadist

Diriwayatkan dari Abu Salamah Radhiyallahu ‘Anhu,
“Aku dan saudara ‘Aisyah datang kepada ‘Aisyah, lalu saudaranya itu bertanya kepadanya tentang mandi yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas ‘Aisyah meminta wadah yang berisi satu sha’ (air), kemudian ia mandi dan mengucurkan air di atas kepalanya. Sementara antara kami dan beliau ada tabir.” [Hadits shahih. Riwayat Bukhari (no. 251) dan Muslim (no. 320)]


Al-Qadhi ‘Iyadh Rahimahullah berkata, “Yang nampak dari hadits tersebut adalah bahwa keduanya (yakni Abu Salamah dan saudara ‘Aisyah) melihat apa yang dilakukan oleh ‘Aisyah pada kepala dan bagian atas tubuhnya, dimana itu adalah bagian yang boleh dilihat oleh seorang mahram, dan ‘Aisyah adalah bibinya Abu Salamah karena persusuan, sementara ‘Aisyah meletakkan tabir untuk menutupi bagian bawah tubuhnya, karena bagian tersebut adalah bagian yang tidak boleh dilihat oleh mahram.” [Lihat Fat-hul Baari (I/465)]

2. Menutupi seluruh badannya ketika bersama wanita nonmuslim

3. Seluruh badannya sampai kuku kaki harus tertutup ketika ada laki-laki yang bukan mahramnya.

4. Menutup seluruh badannya kecuali telapak tangan dan wajah ketika shalat

Jadi, harus dilihat dan diperhatikan yang paling penting situasi dan kondisi dimana dan dengan siapa muslimah itu berada. Jika berada bersama wanita sesama wanita muslim lainnya itu diperbolehkan kecuali bagian di antara pusar dan lutut. Namun jika berada sesama wanita nonmuslim tetap harus menutupi seluruhnya.

TIPS:
✅ Batasan aurat tubuh di dalam rumah adalah pusar sampai perut. Baik perempuan ke perempuan,maupun laki2 terhadap laki2.
👕 Di dalam Rumah,gunakan Baju yang menutupi aurat tersebut
👖Gunakan baju di kamar mandi setelah selesai mandi, jika anak belum bisa,berikan handuk yang menutupi auratnya. Ganti baju di dalam kamar tertutup.
👶🏻 Adik bayi pun punya aurat,  menjemur bayi dengan tetap menutupi alat kelaminnya. Dan tidak mengganti diapers di tempat terbuka.

🏠 Aurat Tempat dan Waktu ⏰
Q.S.An-Nuur 58-59

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum baligh di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga  kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar) mu di tengah hari dan sesudah sembahyang isya (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (24:58)

Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (24:59)

Surat an-Nur dimulai dengan menghukumi pria dan wanita yang berbuat keburukan. Di ayat-ayat terakhir dari surat ini menjelaskan tentang upaya mencegah munculnya penyimpangan seksual di antara anak-anak dan menjaga kehormatan umum di lingkungan keluarga. Ayat ini mengatakan, para pelayan rumah, anak kecil dan besar yang dapat pergi ke mana saja dari ruang di rumah harus menghormati ruang privasi orang tuanya. Mereka tidak boleh memasuki kamar orang tua tanpa izin.

Sementara untuk anak-anak yang belum baligh memiliki kebergantungan besar dengan ayah dan ibunya dan biasanya berada di dekat mereka. Ayat ini secara khusus tentang mereka
menyebutkan, bahkan anak-anak yang belum balig harus meminta izin untuk memasuki kamar di saat ayah dan ibunya sedang istirahat atau berdua saja. Perintah ini harus diajarkan orang tua kepada anak-anaknya sejak mereka masih kecil, sehingga mereka tahu bagaimana menjaga kesucian dan kehormatan.

Dari dua ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:

1. Hubungan seksual suami dan istri harus dilakukan sedemikian rupa dengan menjaga kehormatan terutama dihadapan anak-anak dan dilakukan diruang privasi.

2. Anak-anak harus berlajar menjaga kerhormatan sejak di lingkungan keluarga.

3. Suami harus menyisihkan waktunya untuk istri dan anak-anak tidak boleh mengganggu waktu khusus ini.

TIPS:
✅Menjaga aurat tempat
- Setiap anggota keluarga punya privasi di dalam kamarnya. Maka harus minta izin jika ingin masuk kamar anggota keluarga yang lain

Pengalaman menjaga fitrah seksualitas dari dalam rumah - Rumah Eviro Home Team)

Bahan tulisan:
💡Al-Qur'anul Karim. Surat An-Nur ayat 31, 58-59
💡Pengalaman mendidik fitrah seksualitas Rumah eviro home team
💡http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.muslimahdaily.com/khazanah/muslim-digest/item/479-batasan-aurat-wanita-terhadap-wanita-lain.html&ei=fspz_eTt&lc=en-ID&s=1&m=503&host=www.google.com&ts=1515441552&sig=AOyes_RInBs9Uonzd4iMnKTd_5pLuLvIZA

💡 http://googleweblight.com/?lite_url=http://indonesian.irib.ir/aplikasi/item/90333-surat-al-nur-ayat-58-61-part-624&ei=DbRDjk0l&lc=en-ID&s=1&m=503&host=www.google.com&ts=1515442504&sig=AOyes_RDvPsUggvgVxlo1MSfv2AWerEl1A

Komentar

Postingan Populer